Terimakasih atas Kunjunganya jangan Lupa Komentarnya

Minggu, 22 Januari 2012

Pembahasan tentang Onani

Mengintip sejenak masalah ini, yang banyak dialami oleh kalangan muda. Bukan rahasia umum lagi bahwa onani (masturbasi) sering dilakukan oleh generasi muda yang belum menikah. Bukan hanya pria diantara wanita pun ada yang melakukannya. Lalu bagaimana syari’at kita memandang permasalahan ini begitu juga dari sisi kesehatan dan psikologis? apakah benar bahwa masturbasi merupakan penyelesaian yang bisa menekan gejolak seksualitas seseorang? Untuk menemukan jawabannya marilah kita pelajari masalah ini dengan seksama. Dalam bahasa Indonesia Masturbasi memiliki beberapa istilah yaitu onani atau rancap, yang maksudnya perangsangan organ sendiri dengan cara menggesek-geseknya melalui tangan atau benda lain hingga mengeluarkan sperma dan mencapai orgasme.Sedangkan bahasa gaulnya adalah coli atau main sabun yaitu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam memenuhi kebutuhan seksualnya, dengan menggunakan tambahan alat bantu sabun atau benda-benda lain, sehingga dengannya dia bisa mengeluarkan mani(ejakulasi). Tujuan utama dari masturbasi adalah untuk mencari kepuasan atau melepas keinginan nafsu seksual dengan jalan tidak bersenggama.Dalam islam masturbasi dikenal dengan beberapa nama yaitu, al-istimna’ al-istimna’ billkaff, nikah al-yad, �jildu �umairah, al-i’timar atau ‘adatus sirriyah. Masturbasi yang dilakukan oleh wanita, disebut al-ilthaf. Menurut penelitian, para pemuda yang berumur antara 13 dan 20 tahun merupakan usia yang paling banyak melakukan masturbasi. Biasanya yang melakukan masturbasi adalah anak-anak muda yang belum kimpoi, atau menjanda, orang-orang dalam pengasingan dan bermacam-macam lagi. Dan, jika dibandingkan, anak laki-laki lebih banyak melakukan masturbasi daripada anak perempuan. Diantara penyebabnya ialah: a. nafsu seksual anak perempuan tidak datang melonjak dan eksplosif, berbeda dengan anak laki-laki. b. perhatian anak perempuan tidak tertuju kepada masalah sanggama karena mimpi seksual dan mengeluarkan sperma(ihtilam) lebih banyak dialami oleh anak-anak laki-laki. Mimpi erotis yang menyebabkan orgasme pada anak perempuan terjadi jika perasaan itu telah dialaminya dalam keadaan terjaga. pertanyaan:
1. Apasih dampak negatif melakukan onani / mastrubasi bagi tubuh kita ? 2. Bagaimana hukumnya dari segi agama dan psikologis ? 3. Apakah bener jika terlalu sering malakukan onani lutut akan menjadi kopong? 4. Dan apa bener jika minum air kelapa muda akan dapat memperbanyak sel sperma ?
Masturbasi bukan hanya aktivitas sebagian para lajang. Sejumlah pria atau wanita menikah ternyata juga melakukan aktivitas itu. Sehatkah? Aktivitas 'melayani' diri sendiri memang memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan seperti membantu meningkatkan kualitas tidur, meredam stres, memperbaiki fungsi kekebalan tubuh, dan meningkatkan produksi endorfin. Namun, di balik manfaatnya, masturbasi juga menyimpan efek negatif. Seperti dikutip dari laman Askmen, masturbasi yang tak dilakukan secara moderat bisa menyebabkan jerawat, kemandulan, kebutaan, hingga gangguan mental. Ada baiknya mengetahui beberapa hal lain mengenai efek negatif masturbasi. Ejakulasi Dini Terlalu sering masturbasi menyebabkan ejakulasi dini. Ejakulasi berikutnya juga akan memakan waktu lama. Bagi pria yang masturbasi beberapa kali sebelum berhubungan intim, akan sulit mencapai klimaks. Masalah lain yang timbul adalah berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan orang lain, dan lebih akrab dengan sentuhan diri. Terlalu sering melakukannya juga dapat memicu kulit lecet, pembengkakan organ intim karena tidak menggunakan pelumas. Rasa bersalah Masturbasi berdampak negatif secara psikologis. Banyak orang merasa malu dan bersalah setelah melakukannya karena terbentur nilai-nilai budaya, agama atau moral. Tarik menarik antara kesenangan dan menahan diri berdampak pada harga diri, rasa percaya diri dan cinta. Perasaan bersalah dapat memicu efek psikosomatis seperti sakit kepala, sakit punggung, dan sakit kronis. Masturbasi kronis Masturbasi kronis mempengaruhi otak dan kimia tubuh akibat kelebihan produksi hormon seks dan neurotransmiter. Meski dampaknya pada setiap orang berbeda, terlalu sering masturbasi dapat memicu gangguan kesehatan seperti kelelahan, nyeri panggul, testis sakit, atau rambut rontok. Masturbasi berkaitan dengan berkurangnya produksi testosteron dan DHT. Berkurangnya produksi testosteron juga terkait dengan kebiasaan dan gaya hidup seperti konsumsi alkohol, merokok dan berolahraga. Jika gaya hidup cenderung normal, namun memiliki kebiasaan masturbasi sebaiknya kurangi aktivitas seksual itu untuk mengurangi keluhan. Jika keluhan tak kunjung reda, hubungi dokter untuk pemeriksaan medis. Masturbasi kompulsif Masturbasi ini mempengaruhi kehidupan karena sudah menjadi kebiasaan. Sebagian pria yang masturbasi enam kali sehari bisa saja merasa produktif, sementara lainnya merasa sebaliknya. Masturbasi kompulsif dapat berdampak negatif pada pekerjaan, hubungan dengan pasangan, harga diri, keuangan, dan sosial, jika tidak dapat menyeimbangkan antara kebutuhan pribadi dan hasrat. Tambahan : Melemahkan alat kelamin. Alat kelamin adalah suatu bagian tubuh yang sangat vital dalam proses perkembang biakan manusia, apabila seseorang terlalu sering melakukan onani / masturbasi maka alat kelamin yang ia miliki dapat melemah atau loyo, terutama pada alat kelamin laki-laki. Bagi perempuan, dapat mengakibatkan lecet pada dinding vagina. Onani / masturbasi yang dilakukan wanita secara berlebihan dapat menyebabkan dinding vagina lecet, apalagi ketika melakukan hal tersebut menggunakan alat bantu yang tidak sewajarnya. Dapat membuat urat-urat tubuh melemah. Onani merupakan suatu kerja keras baik fisik maupun psikologis (berimajenasi tentang hubungan seks). Pada kejadian ini dapat menyebabkan melemahnya otot-otot tubuh karena kontraksi yang dipaksakan secara berlebihan. Onani atau masturbasi dapat menyebabkan ejakulasi dini terutama pada laki-laki. Alat vital dapat mengalami pertumbuhan yang tidak normal, misalnya pada ukuran dapat menyebabkan perbedaan terhadap ukuran yang sewajarnya. Onani dan masturbasi dapat menyebabkan berkurangnya kepekaan penglihatan. Hal ini disebabkan karena kontraksi otot disekitar mata ketika orang melakukan onani atau masturbasi berlebihan dan mengganggu sistem saraf pada mata. Meningkatnya sakit pada persendian tubuh. Pada wanita onani atau masturbasi dapat menyebabkan infeksi alat kelamin apabila dalam melakukan hal tersebut sampai melukai dinding vagina atau dalam melakukan hal tersebut menggunakan alat bantu yang ab-normal. Itulah tadi beberapa dampak negatif dari seseorang yang terlalu sering melakukan onani / masturbasi. Masturbasi di Tinjau dari Segi Psikologis Sebagaimana yang kita ketahui seseorang yang melakukan masturbasi satu-satunya sumber rangsangan seksual adalah dengan berupa khayalan. Khayalan diri sendiri itulah yang menciptakan rangsangan dan gambaran erotis dalam pikiran tidak ada cara lain yang ikut serta. Berbeda dengan senggama yang asli dimana kedua belah pihak yaitu suami dan istri berpartisipasi membangkitkan gairah seksual mereka yang berakhir pada kepuasan dan kebahagian.Seluruh anggota tubuh turut mengambil bagian bukan hanya anggota kelamin saja (berbeda dengan masturbasi). Jadi masturbasi tidak memberikan kepuasan yang sebenarnya, hanya kepuasan semu semata. Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa dalam persetubuhan (senggama) suami istri terdapat puncak kenikmatan, puncak kasih sayang terhadap pasangannya, pahala, shadakah, kesenangan jiwa, hilangnya pikiran-pikiran kotor, hilangnya ketegangan, badan terasa ringan dan bertambah sehat .Pada setiap bagian tubuh mendapat sentuhan kenikmatan. Mata memperoleh kenikmatan dengan memandang pasangannya, telinga mendengar perkataannya, hidung mencium aromanya, mulut mengecupnya dan tangan mengelusnya. Setiap anggota badan mendapat bagian kenikmatan yang dituntutnya.* (Raudhatul Muhibbin Taman Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, hal 179-180) Lalu bandingkanlah dengan masturbasi, tentu sangat jauh sekali.Hasilnya masturbasi tidak bekerja sebagai suatu kebajikan karena secara psikologis masturbasi ini malah menciptakan depresi emosional dan psikologis (kejiwaan). Pelakunya akan selalu dihantui perasaan bersalah dan berdosa. Sedangkan pada persetubuhan suami istri didapat ketenangan dan pahala yang besar berdasarkan hadits berikut ini: و في بضع احدكم اجر قا لوا يا رسول الله ا ياتي احد نا شهوثه و يكون له اجر ؟ قا ل : أ ر أيتم لو وضعها في الحرام أ كا ن عليه وزر؟ قا لوا : نعم قال : فكذ لك إذا وضعها في الحلال يكون له أجر. ( رواه مسلم) �Dan, didalam persetubuhan salah seorang diantara kalian ada pahala�. Mereka bertanya, �Wahai Rasulullah, adakah salah seorang diantara kami memuaskan birahinya dan dia mendapat pahala karena itu?� Beliau bersabda: �Bagaimana pendapat kalian jika dia meletakannya pada hal yang haram, apakah dia mendapat dosa?� Mereka menjawab, �Benar�, beliau bersabda, �demikian pula jika dia meletakannya pada hal yang halal, maka dia mendapat pahala� (HR.Muslim) Bahkan termasuk dalam golongan syuhada apabila ia mendapati dirinya mati dalam keadaan junub (mengumpuli istrinya) haditsnya dari Jabir bin Atik dari Rasulullah shalallahu alaihi wassalam beliau bersabda: �Syuhada itu ada tujuh selain orang yang gugur berperang fi sabilillah ( di jalan Allah) yaitu: Orang yang mati ditusuk adalah syahid, mati tenggelam adalah syahid, mati berkumpul dengan istri adalah syahid, mati sakit perut adalah syahid, mati terbakar adalah syahid, mati tertimpa reruntuhan adalah syahid dan wanita yang mati melahirkan anak adalah syahid� (HR.Ahmad 5/446, Abu Dawud hadits no.3111, Nasaa�i 4/13-14, dan Hakim dalam kitab Mustadraknya 1/352 dengan komentar hadits ini sanadnya shahih. Pendapat ini di setujui oleh Adh-Dhahabi)* (Husnul Khatimah Akhir Yang Baik, hal 39)
Sumber Kaskus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar